BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Keunggulan komperatif
adalah konsepsi central dalam teori perdagangan internasional yang menyatakan
bahwa sebuah negara atau wilayah mengkhususkan diri pada produksi dan megekspor
barang dan jasa yang dapat dihasilkan dengan biaya relatif lebih efisien dari
pada barang dan jasa lain. Dan mengimport barang dan jasa yang tidak memiliki
keunggulan komperatif itu.
Produktifitas sering
pula dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien, sehingga proses produksi
berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur
dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan sekiranya jelas bahwa
merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktifias dijadikan
salah satu sasaran jangka panjang perusahaan dalam langka pelaksanaan
strateginya.
Negara – negara melakukan perdagangan
internasional karena dua alasan utama, masing – masing alasan menyumbangkan
keuntungan perdagangan (Gains from trade). Pertama
, negara – negara berdagang karena berbeda satu sama lain. Bangsa – bangsa dan
individu – individu dapat memperoleh keuntungan dari masing – masing perbedaan
tersebut melalui suatu pengaturan dimana setiap pihak melakukan sesuatu dengan
relatif lebih baik. Kedua, negara –
negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis (
economies of scale ) dalam produksi. Jika setiap negara hanya menghasilkan
sejumlah barang tertentu, maka negara tersebut dapat menghasilkan barang –
barang tersebut dengan skala yang lebih besar dan karenanya lebih efisien
dibandingkan jika negara tersebut mencoba untuk memproduksi segala jenis
barang.Dalam dunia nyata, pola – pola perdagangan internasional mencerminkan
interaksi dari kedua alasan diatas. Konsep dasar dalam analisis tersebut adalah
keunggulan komparatif (comparative advantage).
B.
Rumusan Masalah
1.
Jelaska definisi
tentang Produktivitas Tenaga Kerja dan Keunggulan Komparatif?
2.
Apa hubungan antar
produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komparatif?
3.
Bagaimana Konsep
tentang Produktivitas Tenaga Kerja dan Keunggulan
Komparatif ?
4.
Jelaskan batas-batas kemungkinan
produksi bagi perekonomian?
5.
Jelaskan berbagai keracuan tentang konsep keunggulan komparatif dan
tenaga kerja?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
ü Untuk
mengetahui devinisi dari Produktivitas
Tenaga Kerja dan Keunggulan Komparatif
ü Untuk
mengetahui hubungan antara produktivitas tenaga kerja dan keunggulan komperatif
ü Untuk
mengetahui Konsep tentang Produktivitas Tenaga Kerja dan Keunggulan komparatif
ü Untuk
mengetahui Batas – batas kemungkinan produksi bagi perekonomian
ü Untuk
mengetahui keracuan tentang konsep
Keunggulan Komparatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Produktivitas Tenaga Kerja dan Keunggulan Komparatif
Tenaga
kerja
Salah satu aspek
penting di dalam peningkatan kemampuan serta pemanfaataan kemampuan dan sumber
– sumber yang relatif terbatas adalah mempergunakan sumber – sumber tersebut
seefisien mungkin. Penggunaan sember yang efisien akan cenderung kearah
peningkatan Produktivitas tenaga kerja.
Produktivitas tenaga
kerja adalah perbandingan antara hasil
kerja yang dicapai (output) dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu
(input). Produktivitas tenaga kerja dikatakan tinggi jika hasil yang diperoleh lebih
besar daripada input yang digunakan. Sebaliknya produktivitas tenaga kerja
dikatakan rendah, jika hasil yang diperolah relatif lebih kecil daripada input
yang digunakan. Peningkatan produktivitas tenaga kerja juga merupakan salah
satu tolak ukur perusahaaan dalam mencapai tujuannya. Peningkatan produktivitas
dapat dicapai dengan menekan sekecil – kecilnya segala macam biaya termasuk
dalam memanfaatkan sumber daya manusia.
Pengukuran
produktivitas tenaga kerja menurut system pemasukan fisik perorangan atau per
jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandangan harian,
pengukuran tersebut pada umumnya tidak efektif dikarenakan adanya variasi dalam
jumlah yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk yang berbeda. Oleh
karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja.
Keunggulan komparatif
Perdagangan
internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara.
Keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang
dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
Sebagai contoh , Indonesia dan Malaysia sama – sama memproduksi kopi dan timah.
Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah,
tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya ,
Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang
murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan
demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan
malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan
akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan komparatif, suatu
bangsa dapat meningkatkan standart kehidupan dan pendapatannya jika negara
tersebut melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki
produktivitas dan efisiensi tinggi. Dan perlu ditekankan bahwa definisi
keunggulan komparatif meliputi empat jumlah kebutuhantenaga kerja, jadi tidak
hanya dua. Keunggulan mutlak dimiliki suatu Negara apabila suatuNegara tersebut
lebih efesien memproduksi sesuatu dibandingkan Negara lainnya.
B.
Hubungan
antara produktivitas Tenaga Kerja dan Keunggulan Komparatif
Keunggulan komparatif
semata – mata merupakan hasil perbedaan produktivitas tenaga kerja antar
negara. Model keunggulan komparatif yang bertolak dari perbedaan produktivitas
tenaga kerja awal pertama diperkenalkan pada abad kesembilan belas oleh ekonom
David Ricardo dan dikenal sebagai Model Ricardo.
Teknologi yang digunakan oleh perekonomian
tercermin dari tingkat produktivitas tenaga kerja dari masing – masing negara.
Jumlah kebutuhan tenaga kerja diukur dengan jumlah jam kerja yang diperlukan
untuk memproduksi suatu barang. Dan suatu negara akan memiliki keunggulan
komparatif (comparative advantage) dalam memproduksi suatu barang jika
biaya pengorbanannya dalam memproduksi barang tersebut (dalam satuan barang
lain) lebih rendah dari pada barang-baran lainnya.
C.
Konsep
tentang Produktivitas Tenaga Kerja dan Keunggulan Komparatif
Perdagangan internasional dapat meningkatkan
output dunia karena memungkinkan setiap negara memproduksi sesuatu yang keunggulan komparatifnya dikuasai. Suatu
negara memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam memproduksi
suatu barang kalau biaya pengorbanannya
dalam memproduksi barang tersebut lebih rendah daripada negara – negara
lainnya.Negara – negara terlibat dalam perdagangan internasional karena dua alasan dasar:
v
Berbeda satu sama lain dalm
hal iklim, tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi
v
Mencoba untuk mencapai skala ekonomi dalam produksi
Terdapat keterkaitan tak terpisahkan antara konsep keunggulan komparatif
dengan perdagangan internasional yaitu perdagangan antara dua negar akan
mengutungkan kedua belah pihak jika masing-masing negara memproduksi dan
mengekspor produk yang keunggulannya komparatifnya dikuasai. David Ricardo
seorang ekonomi termasyur pada abad ke sembilan belas menciptakan konsep
keunggulan komparatif. Karena itulan model yang melihat perdagangan
internasional sepenuhnya ditentukan oleh perbedaan produktivitas tenaga kerja
antar negara itu disebut model Ricardo. Model Ricardian didasarkan pada
perbedaan teknologi diantara suatu negara. Perbedaan teknologi tersebut
mencerminkan perbedaan dalam
produktivitas tenaga kerja.
Dalam contoh hari Valatine 1996, yang terjadi tidak
sampai seminggu dari pelaksaan pemilu pendahuluan menetukan tanggal 20 Februari
di New Hampshire, AS, kandidat presiden dari Partai Republik Patrick Buchanan.
Dalam kesempatan tersebut dia menyempatkan diri berpidato tentang peningkatan
mawar impor ke AS, yang dikatakannya mengancam para petani mawar AS tersingkir
dari bisnis itu.
Dalam contoh diatas, Amerika Serikat memiliki
keunggulan komperatif dalam memproduksi mawar musim dingin, sedangkan AS
memiliki keunggulan komparatif dalam membuat komputer. Standar hidup di kedua
tempat akan sama-sama meningkat jika kemudian AS memasok kebutuhan komputer
untuk Amerika Selatan, sedangkan Amerika Selatan memasok kebutuhan mawar di AS.
Di sini dapat dilihat keterkaitan antar konsep keunggulan komparatif dengan
perdagangan internasional: perdagangan antara dua negara akan menguntungkan
kedua belah pihak jika masing-masing negara memproduksi dan mengekspor produk
yang keunggulan koparatif yang di kuasai.
Perdagangan dalam dunia yang hanya
memiliki satu faktor produksi
Perlu ditekankan bahwa definisi keunggulan komparatif
meliputi empat jumlah kebutuhantenaga kerja, jadi tidak hanya dua. Keunggulan
mutlak dimiliki suatu Negara apabila suatuNegara tersebut lebih efesien
memproduksi sesuatu dibandingkan Negara lainnya.
v Analisis
keseimbangan parsial dilakukan dimana kita menelaah keunggulan komparatif pasar
tunggal namun juga memperhatikan keterkaitan antar pasar.
v Analisis keseimbangan umum dilakukan dengan
cara mempertimbangkan keterkaitan antara kedua pasar tersebut.
v Upah
relative merupakan jumlah pembayaran yang mereka terima per jamnya dibandingkan
dengan jumlah pembayaran per jam yang diterima pekerja di Negara lain
Model perdagangan satu factor David Ricardo
terlalu sederhana untuk melakukan analisis secaralengkap dalam membahas sebab
dan dampak perdagangan internasional. Namunpenitikberatan kepada produktivitas
pekerja relative itu dapat menjadi suatu perangkat analisisyang sangat
bermanfaat dalam rangka memahami perdagangan internasional.
D.
Batas – batas kemungkinan produksi bagi Perekonomian
Mengingat setiap perekonomian menghadapi
keterbatasan sumber daya sehingga terdapat pembatas-pembatas terhadap apa dan
berapa yang bisa diproduksi. Untuk memproduksi satu
barang lebih banyak harus mengurangi produksi barang lain. Pilihan – pilihan
ini dicerminkan oleh suatu garis yang
dinamakan batas-batas kemungkinan produksi (BKP) atau production
possibility frontier.
Jika hanya terdapat satu faktor produksi maka BKP berbentuk garis lurus.
BKP ditentukan oleh sumber daya yang
tersedia di dalam perekonomian- dalam hal ini tenaga kerja. Batas – batas
produksi dapat dirumuskan dalam bentuk
ketidaksamaannya sebagai berikut:
Misalnya QW
menunjukkan produksi anggur, sedangkan QC menunjukkan produksi keju.
Dengan demikian, tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan adalah aLWQW,
sementara aLCQc. Merupakan jumlah
tenagakerja yang dipergunakan dalam menghasilkan keju. Dan L adalah Jumlah tenaga kerja. Apabila
BKP itu berbentuk garis lurus, maka biaya pengorbanan (opportunity cost) atas
kegiatan memproduksi keju yang dinyatakan daam satuan nilai anggur adalah
konstan. Biaya pengorbanan adalah jumlah galon anggur yang harus dikorbankan
oleh perekonomian untuk memproduksi tambahan satu kilogram keju.
BKP menunjukkan kombinasi barang-barang yang
dapat diproduksi oleh suatu perekonomian. Untuk menetukkan barang apa
yang akan diproduksi, maka perlu melihat variabel harga. Harus mengetahui
harga-harga relatif dari masing-masing barang, yaitu harga dari suatu barang
yang dinyatakan dalam satuan nilai barang lain.
Dalam sebuah perekonomian yang
kompetitif, besar atau kecilnya penawaran ditentukan oleh upaya
individu-individu dalam rangka memaksimalkan penghasilannya. Dalam perekonomian
yang disederhanakan, dimana faktor produksi tenaga kerja merupakan
satu-satunya faktor produksi, penawaran keju dan anggur akan ditentukan oleh
perpindahan tenaga kerja ke sektor yang memberikan tingkat upah lebih tinggi.
Perekonomian akan melakukan
spesialisasi dalam produksi keju jika harga relatif keju lebih tinggi dari
biaya pengorbanannya, dan akan melakukan spesialisasi dalam produksi anggur
jika harga relatif keju lebih dari biaya pengorbanannya.
Tanpa adanya perdagangan
internasional, perekonomian Domestik harus memproduksi sendiri kedua barang
itu. Tetapi, perekonomian tersebut akan memproduksi kedua barang hanya jika
harga relatif keju persis sama dengan biaya pengorbanannya. Karena biaya
pengorbanan sama dengan nisbah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
memproduksi keju dan anggur, maka kita dapat menyimpulkan dengan “teori nilai
pekerja” sedehana: Tanpa berlangsungnya hubungan perdagangan internasional,
maka harga relatif barang-barang sama dengan kebutuhan relatif jumlah tenaga
kerjanya.
E.
Berbagi kerancuan tentang konsepsi Keunggulan Komparatif
Begitu banyak gagasan dalam ilmu ekonomi
yang dicampuradukkan dalam pengertian dan penerapannya. Kalangan politisi, para
pengusaha dan bahkan para ekonom sendiri seringkali melontarkan pernyataan yang
tidak didasarkan pada analisis ekonomi yang cermat. Untuk beberapa alasan, hal
ini relatif sangat sering terjadi dalam ekonomi internasional. Tiga kerancuan
berikut, sebagai contoh, membuktikan secara jelas kenyataan yang cukup
memprihatinkan. Model sederhana tentang keunggulan komparatif yang telah
dikembangkan di atas.
Ø Produktivitas dan daya asing
Perdagangan bebas hanya akan
menguntungkan jika negara cukup produktif dalam menghadapi
persaingan internasional. Keunggulan kompetitif dari suatu industri tidak hanya
tergantung pada produktivitas relative
terhadap industri luar negeri, melainkan juga pada tingkat upah domestik
relative terhadap tingakt upah di luar negeri.
Kemampuan mengekspor
suatu barang oleh suatu negara sepenuhnya tergantung kepada keunggulan absolut
dalam tingkat produktivitas. Dan Keunggulan
kompetitif dari suatu industri tidak hanya tergantung pada produktivitas
relatif terhadap industri luar negeri, melainkan juga pada tingkat upah
domestik relatif terhadap tingkat upah di luar negeri. Tingkat upah
suatu negara, pada gilirannya, akan tergantung pada produktivitas relatif pada
industri-industri lain di negara tersebut.
Ø Tenaga kerja yang murah
Persaingan internasional itu
tidak adil dan merugikan negara-negara tertentu karena didasarkan kepada upah
yang rendah. Dan gagasan yang mengatakan bahwa perdagangan hanya
menguntungkan jika menerima upah tinggi
jelas merupakan kekeliruan konseptual yang fatal.
Ø Eksploitasi
Perdagangan akan mengeksploitasi
suatu Negara dan menurunkan tingkat kesejahteraannya jika pekerjanya menerima
upah lebih rendah dari pada pekerja di Negara lain. Kolumnis yang membuat
pernyataan atas perbandingan yang tajam itu kemungkinan termotivasi atas
kemarahannya mengenai rendahnya tingkat upah di kawasan Amerika Tengah. Namun
kalau ia menganjurkan agar menghentikan ekspor, sama saja menjerumuskan karena
akan membuat upah lebih kecil lagi.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Produktivitas
tenaga kerja adalah perbandingan antara
hasil kerja yang dicapai (output) dengan peran serta tenaga kerja
persatuan waktu (input). Produktivitas tenaga kerja menjadi tolak ukur negara
dalam mencapai tujuan. Jika suatu negara mampu mengefisiensikan biaya yang di
keluarkan untuk proses produksi maka terlihat produktivitas tenaga kerjanya
tinggi, begitu pula sebaliknya. Peningkatan produktivitas akan berpengaruh terhadap
keunggulan komparatif.
Keunggulan
komparatif Suatu negara akan tercapai jika negara mampu memproduksi barang dan
jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.
kondisi akan mengakibatkan adanya persaingan perdagangan antar negara. suatu negara
akan memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) dalam
memproduksi suatu barang jika biaya pengorbanannya dalam memproduksi barang
tersebut (dalam satuan barang lain) lebih rendah dari pada barang-barang
lainnya.
Terlaksananya hubungan perdagangan
internasional bergantung pada keunggulan komparatif, bukan pada
keunggulan absolut/mutlak.
Kenyataannya suatu negara memiliki produktivitas yang lebih tinggi di suatu
industri dibandingkan dengan negara lain tidak cukup untuk menjamin bahwa
negara tersebut akan selalu mampu mengekspor hasil-hasil industri yang
bersangkutan.
Saran
Keunggulan komparatif suatu negara
tidak hanya dapat dinilai dari banyaknya barang yang dihasilkan tetapi juga
melihat dari sisi kualitas barang yang dihasilkan. Negara-negara hendaknya mengekspor barang-barang yang mana negara tersebut
memiliki produktivitas yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
produktivitas negara lain.
No comments:
Post a Comment